BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Curah
hujan merupakan air yang jatuh diatas permukaan bumi setelah adanya proses
kondensasi uap air di udara. Pada umumnya curah hujan di klasifikasikan menjadi
3 macam, yaitu : Hujan Konfektif, Orografik, dan Siklonik. Analisa rata-rata
curah hujan suatu daerah menurut World Meteorologica Organization (WMO,1974),
ditetapkan beberapa metode analisa curah hujan rata-rata, sebagai berikut :
1. Metode
Aritmatika
Adalah metode yang paling sederhana,
memberikan bobot yang sama untuk setiap stasiun pengamat hujan. Metode
ini sangat cocok untuk daerah yang datar, dengan jumlah stasiun yang merata
penyebarannya.
2. Metode
Polygon Thiesen
Metode
ini memberikan bobot pada stasiun pengamatan berdasarkan luas daerah yang
diwakili. Untuk memberikan batas daerah yang diwakili, di bentuk polygon,
dimana didalam setiap polygon terdapat sebuah stasiun.
3. Metode
Isohyet
Adalah garis imajiner yang
menghubungkan lokasi yang mempunyai curah hujan yang sama. Metode ini digunakan
pada daerah yang luas dan jumlah stasiun pengamat hujan yang terbatas. Dengan
isohyets dapat diperkirakan besarnya curah hujan disuatu tempat, dimana tidak
terdapat stasiun pengamat hujan, dengan melakukan interpolasi dua isohyet yang
berdekatan.
1.2 Tujuan
a. Menghitung data curah hujan
rata-rata harian, bulanan dan tahunan.
b.
Menghitung curah hujan rata-rata suatu daerah dengan metode aritmatika, polygon
thiessen dan ishyet.
c.
Menduga besarnya curah hujan pada suatu daerah dengan peta ishyet.
BAB
II
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
2.1.1
Tempat
Acara
pelaksanaan praktikum menghitung curah hujan rata-rata dilaksanakan di
laboraturium teknik tata air Politeknik Negeri Jember.
2.1.2
Waktu
Acara
pelaksaan praktikum curah hujan di laksanakan pada hari Rabu tanggal 9 November
2011.
2.2 Alat dan Bahan
Alat :
1.
Planimeter
2. Penggaris
3. Kertas
HVS
4. Spidol
Berwarna
Bahan :
1. Peta
lokasi stasiun pengamat hujan suatu daerah
2. Data
curah hujan minimum 10 tahun pada 10 stasiun pengamat cuaca.
2.3 Prosedur
Kerja
a.
Menghitung Aritmatika
v Menghitung
rata-rata curah hujan harian dalam decade tertentu (sepuluh harian, dua
mingguan atau bulanan), dari data yang tersedia dalam satu stasiun pengamat
hujan.
v Mencari
curah hujan maksimum dan minimum dalam decade tertentu dalam satu stasiun
pengamat hujan.
v Menghitung
rata-rata curah hujan (bulanan dan tahunan) pda suatu daerah, dari data yan
tersedia dengan metode rata-rata aritmatika.
b. Metode
Poligon Thiessen
v Membuat
peta lokasi stasiun pengamat hujan dan batas-batas suatu daerah yang akan
dihitung curah hujan rata-ratanya, dengan skala tertentu pada kertas millimeter
blok.
v Membuat
garis polygon yang mewakili tiap-tiap stasiun pengamat hujandi daerah tersebut.
Satu daerah (wilayah) polygon hanya ada satu stasiun pengamat hujan.
v Mengukur
luas daerah yang dibatasi polygon-poligon yang mewakili tiap-tiap stasiun
pengamat hujan, dengan planimeter kemudian catat hasilnya (Ai)
v Mengukur
luas daerah secara keseluruhan sebagai luas total (At)
v Bandingkan
hasil pengukuran, koreksi haisl pengukuran (At dan ∑ Ai), apabila terjadi
perbedaan hasil pengukuran, koreksi hasil pengukuran tersebut secara berbobot.
v Mengambil
data curah hujan (bulanan atau tahunan) yang tersedia pada tiap-tiap stasiun
pengamat hujan yang sesuai dengan stasiun pengamat hujan pada daerah polygon
yang terwakili.
v Menghitung
besarnya hujan rata-rata suatu daerah dengan rumus polygon thiessen.
c. Metode
Isohyet
v Membuat
peta lokasi stasiun pengamat hujan dan batas-batas suatu daerah yang akan
dihitung curah hujan rata-ratanya, dengan skala tertentu pada kertas millimeter
blok.
v Menulis
besarnya curah hujan (bulanan atau tahunan) tiap-tiap stasiun pengamat hujan
pada peta yang telah di buat.
v Buatlah
garis isohyets dengan interval tertentu pada peta, dengan menghubungkan
titik-titik yang mempunyai besarnya curah hujan yang sama.
v Mengukur
luas daerah masing-masing yang dibatasi dua garis isohyets yang berdekatan,
dengan planimeter kemudian catat hasilnya. (Ai)
v Mengukur
luas daerah secara keseluruhan sebagai luas total (At)
v Bandingkan
hasil pengukuran, koreksi haisl pengukuran (At dan ∑ Ai), apabila terjadi
perbedaan hasil pengukuran, koreksi hasil pengukuran tersebut secara berbobot.
v Hitung
besarnya curah hujan rata-rata suatu daerah dengan rumus isohyets.
v Menggambar
dua lokasi pada peta yang ditentukan pembimbing, kemudian duga besarnya curah
hujan pada lokasi tersebut dengan perhitungan interpolasi jarak terdekat antara
dua isohyets yang terdekat.
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Dari praktikum menghitung curah
hujan rata-rata yang telah dilaksanakan, mahasiswa mampu memahami dan
mengaplikasikan bagaimana menghitung menggunakan metode aritmatika, metode
polygon thiessen dan metode isohyet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar