Selasa, 02 Juli 2013

praktek TTA



                                                             BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Curah hujan merupakan air yang jatuh diatas permukaan bumi setelah adanya proses kondensasi uap air di udara. Pada umumnya curah hujan di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu : Hujan Konfektif, Orografik, dan Siklonik. Analisa rata-rata curah hujan suatu daerah menurut World Meteorologica Organization (WMO,1974), ditetapkan beberapa metode analisa curah hujan rata-rata, sebagai berikut :
1.      Metode Aritmatika
Adalah metode yang paling sederhana, memberikan bobot yang sama untuk setiap stasiun pengamat hujan.   Metode ini sangat cocok untuk daerah yang datar, dengan jumlah stasiun yang merata penyebarannya.

2.      Metode Polygon Thiesen
Metode ini memberikan bobot pada stasiun pengamatan berdasarkan luas daerah yang diwakili. Untuk memberikan batas daerah yang diwakili, di bentuk polygon, dimana didalam setiap polygon terdapat sebuah stasiun.
3.      Metode Isohyet
            Adalah garis imajiner yang menghubungkan lokasi yang mempunyai curah hujan yang sama. Metode ini digunakan pada daerah yang luas dan jumlah stasiun pengamat hujan yang terbatas. Dengan isohyets dapat diperkirakan besarnya curah hujan disuatu tempat, dimana tidak terdapat stasiun pengamat hujan, dengan melakukan interpolasi dua isohyet yang berdekatan.



1.2 Tujuan
a. Menghitung data curah hujan rata-rata harian, bulanan dan tahunan.
b. Menghitung curah hujan rata-rata suatu daerah dengan metode aritmatika, polygon thiessen dan ishyet.
c. Menduga besarnya curah hujan pada suatu daerah dengan peta ishyet.
           


BAB II
METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat
2.1.1 Tempat
Acara pelaksanaan praktikum menghitung curah hujan rata-rata dilaksanakan di laboraturium teknik tata air Politeknik Negeri Jember.
2.1.2 Waktu
Acara pelaksaan praktikum curah hujan di laksanakan pada hari Rabu tanggal 9 November 2011.


2.2 Alat dan Bahan
*      Alat :
1.      Planimeter
2.      Penggaris
3.      Kertas HVS
4.      Spidol Berwarna
*      Bahan :
1.      Peta lokasi stasiun pengamat hujan suatu daerah
2.      Data curah hujan minimum 10 tahun pada 10 stasiun pengamat cuaca.

2.3  Prosedur Kerja

a.       Menghitung Aritmatika
v  Menghitung rata-rata curah hujan harian dalam decade tertentu (sepuluh harian, dua mingguan atau bulanan), dari data yang tersedia dalam satu stasiun pengamat hujan.
v  Mencari curah hujan maksimum dan minimum dalam decade tertentu dalam satu stasiun pengamat hujan.
v  Menghitung rata-rata curah hujan (bulanan dan tahunan) pda suatu daerah, dari data yan tersedia dengan metode rata-rata aritmatika.

b.      Metode Poligon Thiessen
v  Membuat peta lokasi stasiun pengamat hujan dan batas-batas suatu daerah yang akan dihitung curah hujan rata-ratanya, dengan skala tertentu pada kertas millimeter blok.
v  Membuat garis polygon yang mewakili tiap-tiap stasiun pengamat hujandi daerah tersebut. Satu daerah (wilayah) polygon hanya ada satu stasiun pengamat hujan.
v  Mengukur luas daerah yang dibatasi polygon-poligon yang mewakili tiap-tiap stasiun pengamat hujan, dengan planimeter kemudian catat hasilnya (Ai)
v  Mengukur luas daerah secara keseluruhan sebagai luas total (At)
v  Bandingkan hasil pengukuran, koreksi haisl pengukuran (At dan ∑ Ai), apabila terjadi perbedaan hasil pengukuran, koreksi hasil pengukuran tersebut secara berbobot.
v  Mengambil data curah hujan (bulanan atau tahunan) yang tersedia pada tiap-tiap stasiun pengamat hujan yang sesuai dengan stasiun pengamat hujan pada daerah polygon yang terwakili.
v  Menghitung besarnya hujan rata-rata suatu daerah dengan rumus polygon thiessen.

c.       Metode Isohyet
v  Membuat peta lokasi stasiun pengamat hujan dan batas-batas suatu daerah yang akan dihitung curah hujan rata-ratanya, dengan skala tertentu pada kertas millimeter blok.
v  Menulis besarnya curah hujan (bulanan atau tahunan) tiap-tiap stasiun pengamat hujan pada peta yang telah di buat.
v  Buatlah garis isohyets dengan interval tertentu pada peta, dengan menghubungkan titik-titik yang mempunyai besarnya curah hujan yang sama.
v  Mengukur luas daerah masing-masing yang dibatasi dua garis isohyets yang berdekatan, dengan planimeter kemudian catat hasilnya. (Ai)
v  Mengukur luas daerah secara keseluruhan sebagai luas total (At)
v  Bandingkan hasil pengukuran, koreksi haisl pengukuran (At dan ∑ Ai), apabila terjadi perbedaan hasil pengukuran, koreksi hasil pengukuran tersebut secara berbobot.
v  Hitung besarnya curah hujan rata-rata suatu daerah dengan rumus isohyets.
v  Menggambar dua lokasi pada peta yang ditentukan pembimbing, kemudian duga besarnya curah hujan pada lokasi tersebut dengan perhitungan interpolasi jarak terdekat antara dua isohyets yang terdekat.


BAB IV
PENUTUP

4.1  KESIMPULAN

Dari praktikum menghitung curah hujan rata-rata yang telah dilaksanakan, mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan bagaimana menghitung menggunakan metode aritmatika, metode polygon thiessen dan metode isohyet.


               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar